Gangguan Bipolar dan Kondisi Kesehatan Mental yang Terjadi Bersamaan

0
5

Orang yang didiagnosis dengan gangguan bipolar sering kali mengalami tantangan kesehatan mental lain selain kondisi utama mereka. Hal ini biasa terjadi: penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar individu dengan gangguan bipolar juga akan memenuhi kriteria untuk setidaknya satu gangguan kesehatan mental tambahan selama hidup mereka. Memahami kondisi yang terjadi bersamaan ini sangat penting karena dapat mempersulit pengobatan dan secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Kaitan Antara Gangguan Bipolar dan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah kondisi yang paling sering terjadi bersamaan, memengaruhi sekitar 40% penderita gangguan bipolar. Tumpang tindih ini bukan sekadar kebetulan; gejala dapat memperburuk satu sama lain. Misalnya, episode manik dapat memperparah kecemasan, sedangkan kecemasan itu sendiri dapat memicu atau memperburuk perubahan suasana hati pada gangguan bipolar. Kesulitan tidur, yang merupakan gejala umum dari kecemasan, juga dapat mengganggu kestabilan pengaturan suasana hati pada gangguan bipolar, sehingga mendorong orang ke arah naik atau turun yang lebih ekstrem.

Tumpang tindih dengan Gangguan Kepribadian Ambang

Gangguan kepribadian ambang (BPD) adalah penyakit penyerta lain yang sering terjadi. Kondisi ini memiliki gejala yang sama seperti ketidakstabilan emosi, impulsif, dan perubahan suasana hati yang intens, sehingga sering menyebabkan kesalahan diagnosis. Hingga 40% orang yang awalnya didiagnosis dengan BPD mungkin sebenarnya menderita gangguan bipolar, sementara sekitar 10-20% orang dengan gangguan bipolar juga memenuhi kriteria BPD. Perbedaan utamanya terletak pada durasi dan sifat perubahan suasana hati; Gangguan bipolar melibatkan episode yang berbeda-beda, sedangkan fluktuasi emosi BPD seringkali lebih cepat dan meluas.

ADHD dan Gangguan Bipolar: Hubungan yang Kompleks

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga sering terjadi bersamaan dengan gangguan bipolar, mempengaruhi sebanyak 17% orang dewasa dengan kondisi tersebut. Kombinasi ini dapat menyebabkan fungsi yang lebih buruk dan episode siklus cepat yang lebih sering terjadi. Gejala yang tumpang tindih—seperti impulsif dan mudah tersinggung—membuat diferensiasi menjadi sulit. Tingkat energi yang tinggi, pemikiran yang tidak teratur, dan perencanaan yang buruk pada ADHD yang tidak diobati dapat menyerupai mania, sehingga semakin mempersulit diagnosis. Selain itu, depresi sering terjadi pada ADHD (mempengaruhi 18,6-53,3% dari mereka yang didiagnosis), yang dapat mengaburkan sifat sebenarnya dari gangguan bipolar.

Mengapa Gangguan yang Terjadi Bersamaan Itu Penting

Mengobati hanya satu kondisi dan mengabaikan kondisi lainnya tidaklah efektif. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki gangguan bipolar dan ADHD, misalnya, memperburuk hasil kedua kondisi tersebut. Diagnosis yang akurat dan pengobatan yang komprehensif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Jika gejalanya tidak sesuai dengan diagnosis bipolar, evaluasi menyeluruh terhadap gangguan yang terjadi bersamaan sangatlah penting.

Mengabaikan hubungan ini dapat menyebabkan penderitaan berkepanjangan dan pengobatan yang tidak optimal. Profesional kesehatan mental harus mempertimbangkan gambaran keseluruhan untuk memberikan perawatan yang paling efektif.

Pada akhirnya, banyak orang dengan gangguan bipolar hidup dengan berbagai kondisi kesehatan mental. Mengenali dan mengatasi penyakit penyerta ini sangat penting untuk diagnosis yang lebih akurat dan jalan menuju kesejahteraan yang lebih baik.