Apakah Yogurt bersifat basa atau asam?

0
31

Yogurt, produk susu fermentasi yang populer, sering memicu perdebatan mengenai tingkat pH-nya dan apakah bermanfaat atau merugikan kesehatan. Meskipun susu sendiri berada dalam kisaran yang sedikit basa (pH 6,7-6,9), proses fermentasi secara dramatis mengubah pH yogurt, menjadikannya asam. Mari kita uraikan apa maksudnya dan mengapa hal ini penting.

Memahami pH

pH adalah ukuran seberapa asam atau basa suatu zat. Skalanya berkisar antara 0 hingga 14. PH di bawah 7 menunjukkan keasaman, pH di atas 7 menunjukkan alkalinitas (atau kebasaan), dan pH 7 berarti netral. Air murni umumnya memiliki pH sekitar 7, meskipun sumber dan pengolahannya dapat sedikit menggesernya ke kedua arah.

Proses Fermentasi dan pH Yogurt

Yogurt diproduksi dengan memanaskan susu pasteurisasi dan kemudian memasukkan bakteri hidup ke dalamnya. Bakteri kuncinya meliputi Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, serta bakteri probiotik bermanfaat lainnya yang juga sering ditambahkan. Selama fermentasi, bakteri ini mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat. Proses ini menurunkan pH yogurt, yang pada akhirnya menghasilkan pH 4,6 atau lebih rendah – menjadikannya asam.

  • Waktu Fermentasi Penting: Semakin lama yogurt difermentasi, semakin banyak asam laktat yang dihasilkan, dan semakin rendah pH-nya. Periode fermentasi yang lebih pendek menghasilkan pH yang lebih tinggi dan rasa yang lebih manis.
  • Keanekaragaman Bakteri: Strain bakteri yang berbeda mempengaruhi proses fermentasi, berkontribusi terhadap beragam rasa dan sedikit variasi pH.

Mengapa Yogurt Tetap Menjadi Pilihan Sehat

Meskipun sifatnya asam, yogurt dianggap sebagai tambahan yang berharga untuk diet sehat karena beberapa alasan:

  • Kaya Nutrisi: Yogurt adalah sumber vitamin dan mineral penting yang baik, termasuk vitamin A, B2, dan B12, kalsium, kalium, dan fosfor.
  • Asupan Susu yang Direkomendasikan: Pedoman diet menyarankan agar kebanyakan orang dewasa mengonsumsi sekitar 3 cangkir produk susu setiap hari, dan yogurt adalah pilihan yang nyaman dan bergizi.
  • Manfaat Probiotik: Makanan fermentasi seperti yogurt kaya akan probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus dan dapat membantu mengurangi peradangan.

Memilih Yogurt yang Tepat

Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari yogurt, pertimbangkan hal berikut:

  • Kultur Hidup dan Aktif: Carilah yogurt yang secara eksplisit menyatakan bahwa yogurt tersebut mengandung kultur hidup dan aktif.
  • Rendah Lemak atau Bebas Lemak: Pilihlah varietas rendah lemak atau bebas lemak untuk mengurangi asupan lemak jenuh.
  • Batasi Gula Tambahan: Berhati-hatilah dengan gula tambahan, karena beberapa yogurt mengandung banyak gula.

Kesimpulannya, meskipun yogurt secara teknis merupakan makanan asam karena asam laktat yang dihasilkan selama fermentasi, manfaat nutrisi dan kandungan probiotiknya menjadikannya pilihan yang sehat dan lezat bagi kebanyakan orang. Memilih yogurt dengan kultur hidup dan aktif, rendah lemak, dan sedikit tambahan gula akan mendukung kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.


Temui Pakar Kami

Reyna Franco, RDN, dan Siddhi Camila Lama, MS, PhD, CNC, CPT, menyumbangkan keahliannya untuk artikel ini. Reyna Franco adalah ahli gizi ahli diet terdaftar dengan pengalaman luas dalam terapi nutrisi medis dan konsultasi kesehatan perusahaan. Siddhi Camila Lama adalah penulis sains dan gastronomi independen dengan latar belakang bioteknologi dan nutrisi. Gabungan pengetahuan mereka memberikan wawasan berharga mengenai implikasi sains dan kesehatan dari konsumsi yogurt