Melatonin untuk Tidur: Dapat Meningkatkan Risiko Gagal Jantung

0
20

Melatonin, yang sangat populer sebagai obat tidur yang dijual bebas, mungkin menimbulkan risiko tak terduga terhadap kesehatan jantung. Sebuah studi baru yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah American Heart Association (AHA) 2025 menunjukkan adanya hubungan potensial antara penggunaan melatonin jangka panjang dan peningkatan risiko rawat inap atau kematian akibat gagal jantung. Meskipun melatonin sering dianggap sebagai solusi tidak berbahaya untuk mengatasi insomnia yang menyerang jutaan orang Amerika, penelitian ini menimbulkan pertanyaan penting tentang keamanannya jika digunakan secara teratur dan dalam jangka waktu lama.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ekenedilichukwu Nnadi di Kings County Hospital dan Downstate Health Sciences University di Brooklyn, mengamati lebih dari 130.000 orang dewasa penderita insomnia yang tidak memiliki riwayat gagal jantung. Para peneliti membandingkan mereka yang menggunakan melatonin secara teratur (selama lebih dari satu tahun) dengan kelompok serupa yang tidak menggunakan suplemen tersebut. Hasilnya sangat mencolok:

  • Risiko Gagal Jantung Lebih Tinggi: Orang yang menggunakan melatonin dalam jangka panjang memiliki peluang 90% lebih tinggi terkena gagal jantung selama lima tahun dibandingkan dengan bukan pengguna.
  • Peningkatan Rawat Inap: Mereka hampir 3,5 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena gagal jantung (19% vs. 6,6%).
  • Peningkatan Angka Kematian: Kelompok melatonin hampir dua kali lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun selama masa penelitian (7,8% vs. 4,3%).

Meskipun temuan ini mengkhawatirkan, namun harus ditafsirkan dengan hati-hati. Tamara Horwich, ahli jantung di UCLA, mengatakan penelitian ini tidak dapat membuktikan sebab akibat secara pasti. Mungkin ada faktor lain yang terkait dengan penggunaan melatonin dan masalah kesehatan jantung, seperti status sosial ekonomi atau kondisi kesehatan mental, yang dapat menjelaskan hubungan yang diamati.

“Melatonin mungkin memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung dalam beberapa kasus,” Dr. Horwich menambahkan, mengutip penelitian yang menunjukkan potensi perlindungan terhadap gagal jantung dan kardiomiopati. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menguraikan kompleksitas ini.

Dilema Aksesibilitas

Ketertarikan Dr. Nnadi pada topik ini berasal dari pengalamannya bekerja dengan komunitas kurang mampu di mana akses terhadap resep obat tidur seringkali terbatas. “Karena melatonin tidak mahal dan banyak tersedia tanpa resep, melatonin seringkali menjadi satu-satunya pilihan bagi pasien saya,” jelasnya. Namun, aksesibilitas ini mempunyai potensi trade-off jika penggunaan jangka panjang membawa risiko tersembunyi.

Melatonin: Melampaui Regulasi Tidur

Penting untuk diingat bahwa melatonin tidak hanya mengatur tidur. Diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal, mempengaruhi berbagai fungsi tubuh. Reseptor melatonin terdapat di seluruh tubuh, termasuk di pembuluh darah. Artinya, obat ini berpotensi berinteraksi dengan obat lain dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dengan cara yang belum sepenuhnya dipahami.

Intinya: Percakapan yang Layak Dilakukan

Meskipun melatonin tersedia secara luas dan sering dianggap sebagai bantuan tidur yang aman, penelitian ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut mengenai efek jangka panjangnya terhadap jantung, terutama bagi individu dengan faktor risiko yang sudah ada sebelumnya. Sebelum menjadikan melatonin sebagai bagian rutin dari rutinitas tidur Anda, konsultasikan dengan dokter Anda. Diskusikan potensi manfaat dan risikonya, jelajahi strategi tidur alternatif seperti meningkatkan kebersihan tidur, dan pastikan melatonin tidak mengganggu obat lain yang mungkin Anda pakai. Tujuannya adalah menemukan cara yang aman dan efektif untuk mengatasi masalah tidur tanpa membahayakan kesehatan jangka panjang.