Kesadaran Juara Terrell Davis untuk “The Other TD”: Tardive Dyskinesia

0
14

Mantan pemain NFL dan Hall of Famer Terrell Davis memanfaatkan platform publiknya untuk meningkatkan kesadaran tentang tardive dyskinesia (TD), kelainan neurologis yang sering diabaikan meskipun mempengaruhi ratusan ribu orang di Amerika Serikat. Kampanye tersebut, bekerja sama dengan Teva Pharmaceuticals, menyoroti “TD” yang kurang dikenal di samping singkatan sepak bola untuk “touchdown” dan inisial Davis sendiri.

Dari Bintang Sepak Bola hingga Advokat Kesehatan Mental

Keterlibatan Davis berasal dari perjuangan pribadinya dengan kesehatan mental. Dia secara terbuka membahas pemikiran untuk bunuh diri selama periode sakit kepala migrain yang parah dan mengakui menghadapi kecemasan baik di dalam maupun di luar lapangan. Kerentanan ini mendorongnya untuk melakukan advokasi, menyadari kekuatan pengalaman bersama dalam menghilangkan stigma perjuangan kesehatan mental. Seperti yang dijelaskan Davis, menyadari bahwa dia tidak sendirian adalah langkah yang paling berdampak dalam perjalanannya.

Transformasinya dari seorang pemain yang diajarkan untuk menekan kelemahan menjadi seorang advokat yang bersedia berbagi rasa sakitnya menggarisbawahi perubahan yang lebih luas dalam cara pandang terhadap kesehatan mental. Stigma yang tertanam dalam lingkungan kompetitif sering kali menghalangi individu untuk mencari bantuan, yang kini ingin diatasi oleh Davis.

Hubungannya dengan Diskinesia Tardif

Pekerjaan advokasi kesehatan mental Davis secara alami membawanya untuk belajar tentang tardive dyskinesia. Kondisi ini, yang ditandai dengan gerakan-gerakan yang tidak disengaja—kedutan, kegelisahan, dan seringnya gerakan wajah yang tidak terkendali—adalah efek samping yang sering terjadi dari penggunaan obat antipsikotik jangka panjang. Setidaknya setengah juta orang Amerika terkena dampaknya. Davis bukan satu-satunya selebritas yang mengaitkan isu ini; penyanyi Carnie Wilson juga berpartisipasi dalam kampanye kesadaran.

Kaitannya penting karena banyak orang yang dirawat karena kondisi kesehatan mentalnya berisiko terkena TD. Gangguan ini tidak hanya bersifat fisik; hal ini dapat melemahkan secara emosional dan sosial.

Memahami Risiko dan Keterlambatan Onset

Diskinesia tardif tidak terbatas pada antipsikotik. Antidepresan, penstabil suasana hati, obat antimual, dan bahkan dekongestan dapat berkontribusi. Yang penting, gejalanya tidak langsung muncul. Biasanya terjadi penundaan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun antara memulai pengobatan dan memulai pengobatan, yang berarti pasien mungkin tidak menghubungkan gerakan mereka dengan pengobatan. Bahkan setelah menghentikan pengobatan, TD sering kali tetap ada.

Meskipun penyesuaian dosis mungkin membantu, pengobatan sendiri berbahaya. Dokter dapat mendiskusikan pilihan seperti penghambat VMAT untuk mengatasi gejala. Tantangan terbesarnya adalah kasus-kasus yang tidak terdiagnosis: banyak pasien menderita secara diam-diam, tanpa menyadari bahwa mereka memiliki kondisi yang dapat diobati.

Panggilan untuk Dialog Terbuka

Keterlibatan Terrell Davis bersifat strategis. Seperti yang dia katakan, “Saya punya suara,” yang ingin dia gunakan untuk mereka yang tidak punya. Kariernya melampaui bidang ini; dia menjadi komentator dan bahkan muncul di Sesame Street, memberinya jangkauan lebih dari sekadar penggemar olahraga. Tujuannya sederhana: meningkatkan kesadaran dan mendorong orang untuk mencari bantuan jika mereka curiga menderita tardive dyskinesia. Pesannya jelas—dialog terbuka dan diagnosis yang tepat sangat penting bagi mereka yang terkena dampak.