Kembung: Mengapa Lebih Sering Terjadi pada Wanita, dan Apa yang Dapat Anda Lakukan

0
35

Kembung merupakan keluhan umum yang sering muncul di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok. Ketidaknyamanannya berkisar dari tonjolan sementara setelah makan hingga perut buncit yang lebih persisten dan menyakitkan. Meskipun banyak orang mengalaminya, penelitian terbaru menegaskan kecurigaan lama: wanita jauh lebih mungkin mengalami kembung dibandingkan pria.

Temuan Penting Studi ini

Diterbitkan di Gastroenterologi Klinis dan Hepatologi, penelitian ini menganalisis data dari lebih dari 88.000 peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 13,9% melaporkan merasa kembung pada minggu sebelumnya. Yang terpenting, perempuan dua kali lebih mungkin melaporkan gejala ini dibandingkan laki-laki.

Ini bukanlah pengamatan yang terisolasi. Penelitian sebelumnya juga mencatat prevalensi kembung yang lebih tinggi pada wanita, namun penelitian baru ini memberikan konfirmasi berdasarkan data dalam skala besar. Meskipun para peneliti mengakui bahwa mereka belum memiliki penjelasan yang pasti, mereka menunjukkan berbagai faktor yang mungkin berkontribusi, termasuk:

  • Perbedaan hormonal: Fluktuasi hormon sepanjang siklus menstruasi wanita dapat memengaruhi pencernaan.
  • Variasi metabolisme: Perbedaan metabolisme antara pria dan wanita mungkin berperan.
  • Faktor psikososial: Stres dan kecemasan dapat memengaruhi pencernaan secara berbeda pada pria dan wanita.
  • Gaya hidup dan kebiasaan makan: Variasi pola makan dan pilihan gaya hidup dapat menjadi faktor penyebabnya.

Melampaui Gender: Faktor Lain yang Berhubungan dengan Kembung

Studi ini juga mengidentifikasi kelompok lain yang lebih rentan mengalami kembung:

  • Individu dengan kondisi kronis: Mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar, kolitis ulserativa, dan sembelit kronis lebih cenderung mengalami kembung.
  • Peserta keturunan Latin: Kelompok ini melaporkan kemungkinan lebih tinggi secara statistik untuk merasa kembung.
  • Orang yang berusia di bawah 60 tahun: Orang yang lebih muda juga lebih rentan terhadap gejala ini.

Kesenjangan dalam Komunikasi: Mencari Bantuan untuk Kembung

Menariknya, penelitian ini menyoroti tren yang memprihatinkan: hanya 58,5% dari mereka yang mengalami kembung pernah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Banyak peserta yang berusaha mengelola gejalanya sendiri, seringkali merasa tidak nyaman mendiskusikan kekhawatiran mereka dengan penyedia layanan kesehatan.

Para peneliti sangat menyarankan agar dokter secara proaktif menanyakan tentang kembung selama kunjungan pasien, daripada menunggu pasien mengungkapkannya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi rasa malu dan mendorong orang untuk mencari bantuan.

Keterbatasan dan Arah Masa Depan

Penting untuk diketahui bahwa penelitian ini tidak menjelaskan mengapa wanita lebih sering mengalami kembung atau memberikan solusi spesifik. Namun, hal ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengenali prevalensi masalah ini dan kaitannya dengan kondisi lain. Seperti yang dicatat oleh penulis senior studi tersebut, Dr. Brennan Spiegel, data tersebut menggarisbawahi seberapa umum kembung terjadi dan kondisi apa yang sering dikaitkan dengannya, khususnya di AS.

Langkah Praktis Mengatasi Kembung

Meskipun penelitian terus mengungkap kompleksitas kembung, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meredakan ketidaknyamanan:

  • Batasi sayuran silangan: Makanan seperti brokoli, kembang kol, dan kangkung sulit dicerna dan dapat menyebabkan gas dan kembung.
  • Pertimbangkan probiotik: Ketidakseimbangan bakteri usus dapat menyebabkan kembung. Probiotik, seperti yang mengandung Bifidobacteriumlactis HN01, dapat membantu memulihkan keseimbangan dan mendukung pencernaan.
  • Kelola stres: Stres berdampak signifikan terhadap pencernaan. Ciptakan lingkungan yang santai untuk waktu makan dan luangkan waktu untuk makan dengan penuh perhatian.

Pada akhirnya, penelitian ini berfungsi sebagai seruan untuk menormalkan perbincangan seputar kembung, mendorong lebih banyak orang untuk mencari pertolongan dan meningkatkan pemahaman kita tentang kondisi umum dan seringkali melemahkan ini.